Mahar pernikahan menurut agama Islam adalah sebuah hukum yang mengatur tentang bayaran yang harus diberikan oleh calon suami kepada calon istri. Mahar ini bukanlah sebuah pembayaran untuk mendapatkan istri melainkan sebagai salah satu bentuk dari komitmen bagi calon suami untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan istri selama hidup mereka bersama. Selain itu, mahar pernikahan juga memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang merupakan bentuk tanggung jawab yang diberikan oleh suami kepada istri.
Dalam Islam, mahar pernikahan dibedakan menjadi dua bagian yaitu mahar wajib dan mahar sunnah. Mahar wajib adalah bayaran yang harus diberikan oleh suami kepada istri yang ditentukan oleh hukum syariat Islam. Mahar ini dapat berupa uang atau barang berharga. Sementara mahar sunnah adalah bayaran yang berupa hadiah-hadiah berharga yang diberikan oleh suami kepada istri sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta.
Mahar wajib ini juga diyakini memiliki beberapa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pertama, mahar wajib ini menjadi bentuk tanggung jawab suami untuk memenuhi kebutuhan istri. Kedua, mahar ini menjadi bukti komitmen suami dalam menjaga dan melindungi istrinya. Ketiga, mahar ini menjadi bukti kesetiaan suami kepada istrinya. Keempat, mahar ini menjadi bentuk rasa cinta suami kepada istri. Dan kelima, mahar ini menjadi salah satu bentuk penghargaan suami kepada istri.
Hukum Mahar Pernikahan Menurut Syariat Islam
Dalam Islam, mahar pernikahan haram diberikan sebagai bayaran untuk membeli istri. Hal ini disebabkan karena mahar ini bukanlah sebuah pembayaran untuk mendapatkan istri melainkan sebagai salah satu bentuk dari komitmen bagi calon suami untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan istri selama hidup mereka bersama. Selain itu, mahar ini juga harus dibayarkan secara tunai dan tidak boleh diserahkan dalam bentuk barang berharga.
Selain itu, mahar wajib juga harus sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Hal ini dikarenakan mahar wajib yang ditentukan oleh hukum syariat Islam adalah sebesar minimal satu dinar. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Oleh karena itu, mahar wajib ini harus dibayarkan sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak.
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Mahar Pernikahan Menurut Islam
Mahar wajib dalam Islam juga memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pertama, mahar wajib ini menjadi bentuk tanggung jawab suami untuk memenuhi kebutuhan istri. Hal ini dikarenakan mahar ini harus dibayarkan secara tunai dan harus disesuaikan dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Kedua, mahar ini menjadi bukti komitmen suami dalam menjaga dan melindungi istrinya. Ketiga, mahar ini menjadi bukti kesetiaan suami kepada istrinya. Keempat, mahar ini menjadi bentuk rasa cinta suami kepada istri. Dan kelima, mahar ini menjadi salah satu bentuk penghargaan suami kepada istri.
Tabel Perbandingan Antar Mahar Wajib dan Mahar Sunnah Menurut Islam
| Mahar | Wajib | Sunnah |
|---|---|---|
| Wajib | Bayaran yang harus diberikan oleh suami kepada istri yang ditentukan oleh hukum syariat Islam. | Hadiah-hadiah berharga yang diberikan oleh suami kepada istri sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta. |
| Tujuan | Untuk memenuhi kebutuhan istri. | Untuk memberikan rasa hormat dan cinta kepada istri. |
Kesimpulan
Meskipun mahar pernikahan menurut Islam adalah hukum yang mengatur tentang bayaran yang harus diberikan oleh calon suami kepada calon istri, namun mahar ini juga memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Mahar wajib ini menjadi bentuk tanggung jawab suami untuk memenuhi kebutuhan istri. Kedua, mahar ini menjadi bukti komitmen suami dalam menjaga dan melindungi istrinya. Ketiga, mahar ini menjadi bukti kesetiaan suami kepada istrinya. Keempat, mahar ini menjadi bentuk rasa cinta suami kepada istri. Dan kelima, mahar ini menjadi salah satu bentuk penghargaan suami kepada istri.